Mendigi Meutya Hafid: Jaga Kedaulatan Digital Seperti Jaga Darat, Laut, dan Udara
Dalam kuliah umumnya di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memperkuat ketahanan nasional di era digital.
Meutya menyatakan bahwa ancaman terhadap kedaulatan bangsa kini tidak hanya berasal dari darat, laut, dan udara, tetapi juga dari ruang siber, yang telah menjadi medan pertahanan baru.
“Ruang siber adalah jantung pertahanan bangsa di masa kini. Melindunginya berarti menjaga masa depan Indonesia,” tegasnya di hadapan peserta Program Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXV dan Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan LXVIII. Acara tersebut diselenggarakan di Auditorium Gadjah Mada, Gedung Lemhannas RI, Jakarta.
Lebih lanjut, Menkominfo memaparkan bahwa salah satu tantangan utama di ruang digital adalah maraknya penyebaran hoaks. Ia menjelaskan bahwa hoaks terbagi dalam tiga bentuk:
- Misinformasi – informasi salah yang disebarkan tanpa maksud jahat.
- Disinformasi – informasi palsu yang disebarkan secara sengaja.
- Malinformasi – informasi benar yang dimanipulasi untuk merugikan pihak tertentu.
Baca Juga: Bentuk Tim Evaluasi Internal, Kemkomdigi Dukung Proses Hukum Kasus PDNS
“Hoaks bukan sekadar gangguan informasi, tapi bisa merusak ideologi, memperkeruh politik, dan menghancurkan kohesi sosial,” ujar Meutya.
Menkomdigi juga menyoroti ancaman serius dari serangan siber seperti ransomware dan kebocoran data. Salah satu contoh konkret adalah peretasan terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) oleh kelompok LockBit 3.0 yang menuntut tebusan senilai USD 20 juta dan mengganggu layanan 15 juta nasabah.
Meutya juga menekankan bahwa infrastruktur strategis negara, termasuk militer dan lembaga pemerintahan, menjadi sasaran empuk serangan siber. Oleh karena itu, penguatan sistem keamanan digital adalah keharusan, bukan pilihan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Digital telah menerbitkan sejumlah regulasi strategis, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak (PP TUNAS), Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang revisi UU ITE, serta Perpres Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional.
Menkomdigi mengatakan bahwa regulasi saja tidak cukup. Ia mengajak para peserta P3N dan P4N untuk menjadi penggerak edukasi literasi digital di berbagai sektor pemerintahan. “Masyarakat perlu dipahamkan bahwa internet bisa jadi manfaat, bisa juga mudarat. Di sinilah pentingnya penyuluhan yang konsisten,” ujarnya.
Baca Juga: Microsoft Luncurkan Indonesia Central Cloud Region, Menkomdigi Harapkan Dampak Ekonomi Rp41 Triliun
Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily, menyatakan bahwa penguatan ruang siber merupakan elemen vital dalam menjaga ketahanan nasional secara menyeluruh. “Ketahanan nasional tak akan kuat bila ruang sibernya rapuh,” katanya.
Menutup sambutannya, Menkomdigi mengajak semua pihak menjaga kedaulatan digital Indonesia dengan semangat kolaboratif. “Mari kita jaga Indonesia, tidak hanya dari darat, laut, dan udara, tetapi juga dari ruang maya,” kata Meutya.
下一篇:UMP Jakarta Naik 5,1%, Wagub Riza Berharap Para Pengusaha Mengerti
相关文章:
- VIDEO: Melihat Persiapan Pesta Malam Tahun Baru di Berbagai Negara
- Ini 5 Makanan yang Bisa Bikin Kamu Pikun, Sering Dilahap Sehari
- Ramai Dibahas, Apa Benar Obat Sakit Kepala Bisa Picu Anemia Aplastik?
- TKN Prabowo
- Kondisi Genetik Langka yang Membuat Seseorang Cinta Semua Orang
- MKMK Nyatakan Dissenting Opinion Saldi Isra Soal Putusan Batasan Usia Capres
- Jokowi Ungkap Kondisi Terbaru Luhut Binsar Pandjaitan Saat Ini
- Bacaan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Bulan Syawal 2024
- 25 Contoh Soal Tes Pengetahuan Umum OJK PCS 8 dan Jawabannya, Latihan Ujian Peserta!
- Dokter Sebut Banyak Anak Keluhkan Bapil Setelah Lebaran
相关推荐:
- 9 Area Paling Kotor di Dapur dan Cara Tepat Membersihkannya
- Denny Indrayana Sebut Putusan MK Soal Batasan Usia Minimal Capres
- 音乐教育→声乐|约翰霍普金斯/纽大/新英格兰...8张offer已到账!
- Cek Fakta: Kominfo Tegaskan Video Jokowi Pidato Berbahasa Mandarin Adalah Hoaks!
- 5 Benda Ini Dipercaya Membawa Keberuntungan ke Dalam Rumah
- 香港演艺学院研究生申请条件是什么?
- 双面酷girl,看我一路“狂飙”进UCL学建筑!
- Ramai Dibahas, Apa Benar Obat Sakit Kepala Bisa Picu Anemia Aplastik?
- VIDEO: Tegangnya Coba Jadi Peserta Squid Game di LA
- PNM Beri Fasilitas Sekolah Kejar Paket Gratis untuk Keluarga Nasabah PNM Mekaar
- 7 Rekomendasi Taman di Jakarta Timur yang Cocok untuk Keluarga
- Sebarkan Kebahagian Bersama Fantasy Care 2023
- Mendikdasmen: Makan Bergizi Gratis Dukung Program Sekolah Sehat
- 34 Ribu Pegawai Kementerian ATR/BPN Akan Jadi Duta Penyebar Informasi Kebijakan Pemerintah
- FOTO: Melihat Keindahan Patung Pasir Karya Seniman di Pantai Spanyol
- Banyak yang Keliru, Timun Itu Buah atau Sayur?
- Cerita Sukses Jusuf Hamka, dari Sopir Traktor hingga Jadi 'Raja Jalan Tol' Indonesia
- GP Ansor Tolak Wacana Polri Digabung ke TNI, Singgung Amanah Reformasi 1998
- Kondisi Genetik Langka yang Membuat Seseorang Cinta Semua Orang
- 7 Warna Interior yang Bakal Ngetren di Tahun 2024